Ketika perpecahan keluarga menjadi tontonan yang ditunggu dalam sebuah episode infotainment setiap hari.
Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa.
Ketika seorang celebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasei yang ditunggu-tunggu. ??.. siapa calon bapak si jabang bayi??..
Ada khabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang celebrities yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur, berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya. Wuiih..mungkin kita bisa berkata ya wajarlah artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi. Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik.
Wuiiih...ternyata sekarang bukan hanya artis yang bisa seperti itu, sadar atau tidak, ribuan orang sekarang sedang menikmati aktivitasnya apapun diketahui orang, dikomentarin orang bahkan mohon maaf dilecehkan orang, dan herannya perasaan yang didapat adalah kesenangan.
Fenomena itu bernama facebook, Siapa yang tidak mengenal Facebook? Hampir semua orang di dunia mengenal layanan jejaring sosial ini. Facebook benar-benar memiliki kekuatan yang luar biasa, bahkan memiliki power yang mengelora se-heboh Google Adsense. Setiap saat para facebooker meng update statusnya agar bisa *maaf* dinikmati dan dikomentarin lainnya. Setiap waktu, Hampir semua orang beramai-ramai memajang status dirinya, foto dan aktivitasnya di depan umum dan berharap semua orang yang ada di list friend mereka melihat kegiatan mereka. Harapan itu tak sekedar ingin dilihat tapi juga ingin dikomentari. Semua orang tiba-tiba begitu ingin diperhatikan, ramai-ramai mencari perhatian. Semua orang mendadak ingin terlihat populer. Ada yang bangga karena facebooknya mendapat komentar terbanyak dari rekan-rekannya. Ada yang bangga karena foto-fotonya ter-update setiap saat. Ada yang bangga karena statusnya banyak yang mengomentari, ada yang bangga karena punya teman orang-orang terkenal, dll, dsb, dlsb. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Lihat saja beberapa status facebook :
Seorang wanita menuliskan "Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya…..?" kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan, "mau ditemanin? Dijamin puas deh.. Wew...
Seorang wanita lainnya menuliskan "Bangun tidur, badan sakit semua, biasa.. habis malam jumat ya begini... kemudian komen2 fulgar bermunculan.
Ada yang menulis, "bete nih di rumah terus, mana suami jauh lagi, kemudian komen2 menghambur bagai badai tak terbendung.
Ada pula yang komen di wall temannya, eeeh ini si anu ya.., yang dulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu...[lupa klu si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis].
Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya, habis minum jamu nih.., ada yang mau menerima tantangan ?.. -langsung berpuluh2 komen datang.
Ada yang hanya menuliskan, (dan sepertinya ini yang paling sering terpampang di wall) lagi bokek, kagak punya duit
Ada juga yang nulis, "mau tidur nih, panas banget, bakal tidur pake dalaman lagi nih. (sounds great yah..!)
Dan ribuan status-status yang numpang beken dan pengin ada komen-komen dari lainnya.
Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.
Ada yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitifitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya di tutup dan tidak perlu di tampilkan. Dan fenomena di atas menjadi Tanda Besar buat kita semua, hegemoni ˜kesenangan semu" dan dibungkus dengan "persahabatan fatamorgana" ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang Malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga.
Arogansi kesenangan semakin menjadi-jadi dengan tanpa merasa bersalah mengungkit kembali aib-aib masa lalu melalui foto-foto yang tidak bermartabat yang semestinya dibuang saja atau disimpan rapat.
Apa yang sebenarnya sedang kita lakukan???.......
Adapted from some articles
No comments:
Post a Comment