Kamis, 11 April 2008, pukul 10.00 waktu Tanzania (14.00 WIB), pendaki
utama Ekspedisi Indonesia Mendaki Tujuh Puncak Tertinggi di 7 Benua -Federasi
Mountaineering Indonesia (FMI), Franky Kowaas, berhasil menancapkan bendera
Merah-Putih di puncak tertinggi Benua Afrika, Mount Kilimanjaro (Uhuru Peak,
5.963 mdpl) di Tanzania.
Awal pendakian dilakukan dari Marangu Gate pada 8 April. Setelah
melalui Horombo Hut, pendakian dapat mencapai Kibo Camp diketinggian 4.700 mdpl
pada 10 April. Kibo Camp adalah titik untuk melakukan summit attack (mendaki ke
puncak), tepat di kaki puncak Uhuru Kilimanjaro. Peralihan musim di bulan April
menyebabkan keadaan gunung dihujani es dan salju sehingga menimbun jalur
pendakian. Musim pendakian sudah berlalu dan keadaan gunung sepi dari para
pendaki. Tetapi kondisi ini tidak melunturkan tekad dan semangat Franky dan tim
untuk menuju puncak tertinggi benua Afrika itu.
Dalam pendakian, Franky ditemani Zacharia Minja dan Mani, keduanya
adalah pendaki gunung kawakan Tanzania. Dari Kibo camp, pagi hari 11 April
pukul 00.20, dibawah siraman hujan dan salju, ketiganya mulai melangkah mendaki
menuju kawasan bersalju Gillmans Point. Cuaca tidak bersahabat. Salju setebal
satu meter menutupi punggungan jalur ke puncak. Tetapi berbekal keterampilan
dan pengalaman, mereka bertiga tetap melangkah maju.
Setelah lebih dari sembilan jam berjuang ditengah cuaca buruk, tepat
pukul 10.00 waktu Tanzania (14.00 WIB) Franky Kowaas berhasil mencapai puncak
Uhuru, Mount Kilimanjaro, diketinggian 5.963 mdpl. Bendera merah putih sebagai
identitas bangsa dikibarkan Franky atas keberhasilan ekspedisi dalam mencapai
puncak tertinggi Benua Afrika.
Perjalanan belum selesai. Pada hari itu juga dari puncak mereka turun
ke Horombo hut (3.720 mdpl) dan tiba pukul 17.00. Setelah bermalam di
Horombo,keesokan harinya (12/4) tim harus berjalan selama enam jam lagi untuk
mencapai Marangu Gate (1980 mdpl) sebelum ke Arusha untuk kembali ke Jakarta.
Written by Federasi Mountaineering Indonesia
No comments:
Post a Comment