LightBlog

Saturday, February 19, 2011

Sejarah / History of Valentine's Day

Beberapa orang telah menjadikan budaya Valentine's Day sebagai kebiasaan. Namun, tahukah Anda asal muasal dari Valentine's Day itu? Simak berikut.
Salah satu legenda menggambarkan pastor Valentine yang hidup di abad ketiga di Roma. Kaisar Romawi Claudius II membangun militer pada saat itu dan berpikir pria lajang akan menjadi prajurit yang baik. Untuk membangun tentara yang kuat, kaisar melarang laki-laki muda menikah.
Pelarangan perasaan sayang ini tidak adil, kemudian Valentine melakukan upacara perkawinan rahasia.
Ketika tertengkap basah, pastor cinta legendaris itu dihukum mati. Tragisnya, pastor itu dipenggal di depan umum karena menolak mencela nama Kristus. 14 Februari ditetapkan gereja sebagai hari untuk menghormati kehidupan heroiknya.

Menurut asisten wakil presiden Saint Joseph University Philadelphia Philip Florio, nama Valentine tak terkait dengan romantis dan cinta hingga abad 14 ketika Geoffrey Chaucer memasukkan Hari Santo Valentine ke dalam puisi cintanya ‘The Parliament of Fowls’. Hari Valentine berikutnya pun dikaitkan dengan kepahlawanan dan cinta romantis selama berabad-abad.

Bunga, permen dan kartu ucapan membantu kaum pria dan wanita menyatakan cinta mereka satu sama lain. Pada 1868, Richard Cadbury merilis kotak cokelat Hari Valentine pertama, diikuti pada 1902 dengan ‘percakapan’ hati pertama dari Perusahaan Biskuit New England. Pada 1840, Esther A. Howland menciptakan kartu Valentine komersial pertama di Amerika Serikat (AS).

Pada 1913, Perusahaan Hallmark memproduksi kartu Valentine pertama. Menurut National Retail Federation (NRF) pada 2011, konsumen rata-rata menghabiskan US$116 (Rp 1 juta) dan diharapkan mencapai US$15,7 miliar (Rp 140 triliun) untuk Hari Valentine. Kartu ucapan pun masih tetap menjadi pilihan populer, tercatat hampir 55% kado Hari Valentine terdapat kartu ucapan yang diikuti permen dan bunga.
Source: teknologi.inilah.com

Thats all. 
Well, sekarang kita tahu cerita yang sebenarnya tentang Valentine's Day, yang sering kali disebut-sebut kawula muda sebagai "Hari Kasih Sayang" atau hari yang mewakili kasih sayang, dimana kawula muda begitu antusias untuk merayakan bahkan ada kecenderungan mendewakan "The Valentine's Day" sebagai wahana/saat yang tepat untuk merefleksikan rasa sayang. Bahkan tidak di pungkiri lagi bahwa kebanyakan "kawula muda" menggunakan moment "Valentine Day" untuk berbagi kemesraan yang tak ayal lagi juga akan berujung pada (maaf) ML, yang istilah jawanya lebih keren disebut "KELON", dengan dalih sebagai realisasi atau perwujudan "CINTA" mereka.
Wuhff..... Amazing.... 
Jujur saja, mungkin ini hanya bentuk skeptisme atau kecemburuan sosial ku karena mungkin aku sendiri gak pernah yang namanya merayakan, mendapat hadiah atau diajak berhappy-happy ria dalam rangka "Valentin's Day". Whatever it's, inilah yang sedang terjadi dan entah kapan akan menggantikan slogan-slogan patriotisme remaja terhadap pertiwi. Entahlah, berapa prosentase remaja kini yang masih hafal lagu "Garuda Indonesia" atau "Padamu Negeri" dibanding tembang-tembang heroisme "Valentine's Day" yang penuh semerbak birahi membuta pekat.

Now, Bagaimana dengan Hari Valentine Anda? [mor]

No comments:

Post a Comment

LightBlog